Ketahanan pangan menjadi salah satu fokus utama pemerintah Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian bangsa. Sebagai langkah konkret untuk mempercepat swasembada pangan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memperkenalkan Program Rekrutmen Bintara Kompetensi Khusus (BAKOMSUS) Polri yang berfokus pada bidang pertanian dan gizi. Program ini merupakan bentuk nyata dukungan Polri terhadap visi Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan ketahanan pangan melalui penguatan sumber daya manusia (SDM) di sektor pertanian. Dengan merekrut anggota yang memiliki kompetensi khusus di bidang pertanian, diharapkan Polri dapat memainkan peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Langkah Polri dalam perekrutan BAKOMSUS ini sangat penting mengingat Indonesia, sebagai negara dengan populasi besar, membutuhkan ketersediaan pangan yang stabil dan berkelanjutan. Saat ini, banyak daerah yang memiliki potensi pertanian tetapi belum termanfaatkan dengan baik. Polri berinisiatif merekrut individu-individu dengan latar belakang pertanian untuk membantu pemerintah mengoptimalkan lahan-lahan yang belum terpakai agar bisa difungsikan sebagai lahan produktif. Program ini direncanakan akan diumumkan pada November 2024, dengan proses perekrutan yang dimulai pada Desember 2024. Di tengah tantangan yang dihadapi sektor pertanian saat ini, program BAKOMSUS diharapkan menjadi jawaban bagi peningkatan ketahanan pangan di Indonesia.
Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan pentingnya dukungan penuh dari Polri untuk mempercepat tercapainya swasembada pangan. Oleh karena itu, sosialisasi program ini dilakukan agar masyarakat memahami peran strategis yang diharapkan dari BAKOMSUS. Polri tidak hanya mengedepankan tugas keamanan tetapi juga berkontribusi secara langsung dalam pembangunan nasional, khususnya di bidang pangan. Sebagai bagian dari sosialisasi ini, Polri telah berkolaborasi dengan berbagai kementerian dan lembaga pendidikan yang fokus di bidang pertanian dan gizi untuk mempersiapkan SDM yang akan dilibatkan dalam program ini.
Kerjasama tersebut dilakukan untuk mengetahui lembaga-lembaga pendidikan mana saja yang memiliki fokus pada sektor pertanian, agar dapat merekrut kandidat yang memang memiliki keahlian dan latar belakang pendidikan yang sesuai. Ini menunjukkan bahwa Polri tidak hanya berfokus pada merekrut anggota dari sektor keamanan semata, tetapi juga mulai melihat potensi sektor-sektor lain yang bisa menjadi bagian dari tugas Polri dalam mendukung ketahanan nasional.
Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki banyak potensi lahan yang belum dikelola secara optimal, seperti wilayah Perhutani, lahan milik Perusahaan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN), dan tanah-tanah milik daerah yang masih terlantar. Kapolri mendorong agar polda dan polres di seluruh Indonesia memanfaatkan lahan-lahan ini untuk mendukung ketahanan pangan. Dalam hal ini, anggota BAKOMSUS akan ditempatkan di wilayah-wilayah strategis untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam memanfaatkan lahan-lahan tidur tersebut.
Tindakan ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada impor pangan dan meningkatkan produksi pangan lokal. Dengan adanya pemanfaatan lahan yang lebih optimal, diharapkan Indonesia bisa memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri secara mandiri. Upaya ini juga sejalan dengan tujuan pemerintah untuk meningkatkan pendapatan petani lokal dan menciptakan lapangan pekerjaan di sektor pertanian. Anggota BAKOMSUS yang direkrut nantinya tidak hanya akan berperan sebagai pengawas tetapi juga sebagai pendamping dan penggerak dalam memanfaatkan lahan-lahan tersebut.
Dalam rencana perekrutan ini, Polri menargetkan untuk merekrut sekitar 600 orang yang berasal dari BAKOMSUS dan Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS). Program ini tidak hanya terbuka bagi mereka yang memiliki latar belakang di bidang keamanan, tetapi juga bagi mereka yang memiliki latar belakang akademis di bidang pertanian dan gizi. Dengan demikian, diharapkan akan ada kombinasi yang baik antara keahlian teknis dan kemampuan pengawasan di lapangan.
Para anggota yang direkrut melalui jalur BAKOMSUS dan SIPSS akan ditempatkan di daerah-daerah yang membutuhkan pendampingan dalam mengembangkan potensi pertanian. Ini termasuk wilayah yang memiliki lahan tidur atau lahan pertanian yang tidak dimanfaatkan secara maksimal. Para anggota BAKOMSUS ini nantinya akan membantu mengoptimalkan lahan-lahan tersebut sehingga dapat dijadikan sebagai sumber produksi pangan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Ketahanan pangan di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk perubahan iklim, urbanisasi, dan kurangnya perhatian pada sektor pertanian. Dengan semakin banyaknya lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi perumahan atau bangunan komersial, produktivitas sektor pertanian berisiko menurun. Di sisi lain, perubahan iklim membuat sektor pertanian semakin rentan terhadap cuaca ekstrem, seperti banjir dan kekeringan, yang dapat mengganggu produktivitas tanaman.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk Polri, untuk memperkuat sektor pertanian. Program BAKOMSUS hadir sebagai solusi untuk menambah jumlah tenaga terampil yang siap membantu mengatasi tantangan tersebut. Dengan melibatkan anggota Polri yang memiliki kompetensi di bidang pertanian, pemerintah bisa memastikan bahwa sektor pertanian tetap mendapatkan perhatian dan pengawasan yang memadai.
Program BAKOMSUS diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan ketersediaan pangan di tingkat lokal. Dengan adanya pendampingan dari anggota Polri yang memiliki kompetensi khusus di bidang pertanian, petani lokal akan mendapatkan arahan dan bimbingan dalam mengelola lahan mereka dengan lebih baik. Selain itu, program ini diharapkan bisa membantu masyarakat untuk mengembangkan praktik pertanian yang lebih efisien dan produktif.
Dari segi perekonomian, ketahanan pangan yang lebih baik akan memberikan dampak positif bagi stabilitas harga bahan pokok. Jika produksi pangan dalam negeri meningkat, ketergantungan pada impor akan berkurang, sehingga harga pangan akan lebih stabil. Dengan adanya anggota BAKOMSUS yang bekerja di lapangan, diharapkan juga akan tercipta lapangan kerja baru di sektor pertanian, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat ekonomi secara langsung.
Polri merencanakan untuk memulai perekrutan BAKOMSUS pada bulan Desember 2024, setelah pengumuman resmi pada November 2024. Proses ini akan mencakup beberapa tahapan, termasuk seleksi administrasi, tes kompetensi, dan tes wawancara untuk memastikan bahwa kandidat yang terpilih memiliki keterampilan dan dedikasi yang diperlukan. Perekrutan ini diharapkan bisa menarik minat generasi muda yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang pertanian dan gizi untuk bergabung dan berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia.
Program BAKOMSUS menunjukkan bahwa Polri bukan hanya berfokus pada tugas keamanan tetapi juga berperan aktif dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Dengan ikut terlibat dalam sektor pertanian, Polri mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG) terutama di bidang ketahanan pangan. Keberadaan BAKOMSUS ini akan membantu mempercepat pencapaian target SDG di Indonesia, khususnya pada poin no. 2, yaitu mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan nutrisi, serta mendukung pertanian yang berkelanjutan.
Langkah Polri dalam menjalankan program ini juga diharapkan bisa menjadi contoh bagi instansi lain untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan nasional. Sinergi antara Polri dan instansi pemerintah lainnya akan menjadi kekuatan dalam mencapai swasembada pangan dan mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia.
Program Rekrutmen Bintara Pertanian (BAKOMSUS) Polri adalah salah satu terobosan penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Dengan melibatkan anggota Polri yang memiliki keahlian di bidang pertanian, program ini diharapkan bisa membantu pemerintah dalam memanfaatkan lahan-lahan yang belum terkelola dengan baik. Selain itu, BAKOMSUS juga menjadi bukti nyata bahwa Polri tidak hanya bertanggung jawab dalam bidang keamanan tetapi juga dalam pembangunan ekonomi dan sosial.
Melalui sinergi dengan berbagai kementerian, lembaga pendidikan, dan pemerintah daerah, Polri siap untuk memainkan perannya dalam mendukung ketahanan pangan di Indonesia. Program ini memberikan harapan bahwa ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab satu pihak, tetapi tugas bersama yang melibatkan semua elemen masyarakat. Dengan keberhasilan program ini, diharapkan Indonesia akan semakin mandiri dalam hal pangan, dan kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat.
Tentang Koirul Yadi
Hai, nama saya Koirul Yadi. Saya lahir dan dibesarkan di kota Pekalongan, tempat di mana saya mengenal dunia, memperoleh pendidikan awal, dan merasakan sentuhan pertama dari mimpi-mimpi yang saya kejar sepanjang hidup saya. Setelah menyelesaikan pendidikan tingkat menengah saya, saya melanjutkan perjalanan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi di… Lihat Profil Lengkap Saya di PEDAMELAN ›
Ikuti Saya di